Selasa, 08 Mei 2012

Katak Sang Juara

       Kisah ini di ambil dari sebuah buku, di mana terdapat beberapa kisah di dalamnya. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari kisah ini.
*****

       Di sebuah kolam, ada sekumpulan masyarakat katak. ada sebuah kebiasaan yang berlaku untuk para pemuda katak di sana, yaitu memperlihatkan kekuatan mereka dengan melewati dahan tertinggi di hutan tersebut.
       Lalu, ada seekor katak dengan tubuh yang kecil mengikuti perlombaan tersebut. Dan semua katak yang hadir, mentertawakan serta mengejeknya.
       "Hei katak kecil. Kamu memang tidak tahu diri. Bagaiman mungkin kamu dapat melewati dahan tertinggi dengan tubuhmu yang kecil itu?"
       Namun katak kecil tersebut tetap tenang dan meloncat setahap demi setahap. Karena untuk mencapai dahan tertinggi membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh.
       Banyak peserta lainnya gugur karena merasa kelelahan, bukan hanya kelelahan fisik, tapi mereka juga kelelahan mental akibat teriakan para penonton yang mengasihani dan menyangsikan kemampuan mereka.
       Pada akhirnya, ada  seorang pemenang. Mereka sangat terkejut, karena pemenang lomba tersebut adalah katak kecil yang mereka olok-olokan. Karena penasaran, mereka pun mencari tahu apa kunci keberhasilan katak kecil tersebut.
       Tak lama kemudian, mereka pun menemukan jawabannya. Ternyata, rahasia dibalik keberhasilan katak kecil tersebut hana sederhan. Dia hanya memfokuskan perhatiannya pada tujuan, bersabar menjalani rintangan, dan tidak terpengaruh dengan cemoohan dari sekelilingnya.
Dan ternyata, katak kecil tersebut memiliki keterbatasan dalam pendengaran. Dia merupakan katak kecil yang tuli sehingga tidak dapat mendengar apapun.
*****
       Dalam kehidupan sehari-hari, celaan dan cemoohan mungkin sering kita dapatkan. Seperti yang diceritakan di atas, lebih baik kita tidak mudah terpengaruh dengan celaan dan cemoohan tersebut Serta kita dapat memanfaatkan kekurangan yang kita miliki.

Sumber : Betty Y. Sundari dan Yuri Ramdho Ganendera (A Deda), "Mengapa Tidak Secerdas Siput?"

Rabu, 18 Januari 2012

Peran IPTEK dalam Era Globalisasi

       Perbedaan utama antara negara maju dan negara berkembang adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara maju karena didukung oleh sistem informasi yang mapan. Sebaliknya, informasi yang lemah di negara-negara berkembang mengakibatkan keterbelakangan dalam penguasaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
       Di era globalisasi dan informasi ini penguasaan terhadap informasi tidak cukup hanya sekedar menguasai, diperlukan kecepatan dan ketepatan. Sebab hampir tidak ada guna menguasai informasi yang telah usang, padahal perkemabangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan usia informasi lama akan diabaikan dengan adanya informasi yang lebih baru.
       Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi berkembang dengan sangat pesat. Mau tidak mau kita harus menerimanya, agar tidak menjadi tertinggal dengan yang lain. Akan tetapi, dalam penerimaan modernisasi tersebut, kita harus membatasi/memfilternya dengan nilai dan norma yang ada dan berlaku, seperti, norma agama, norma kesopanan, norma sosial, norma hukum, dll.

Makna Sains,Teknologi, dan Seni bagi Manusia

1. Perkembangan teknologi
       Perkambangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatangkan kemakmuran materi. Dengan mengunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan, baru kita dapat memperoleh hasil.
2. Iptek dan nilai
       Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak cepat, sehingga perlu ditanggapi dan dipersiapkan dalam menghadapinya sesuai kebutuhan bangunan. Teknologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa bagi mereka yang dapat memanfaatkannya, teknologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan  hidupnya.
       Dengan adanya perkembangan IPTEK diharapkan dapat memuliakan hidup manusia, bukan untuk memusnahkan manusia.
3. Manusia sebagai subjek dan objek IPTEK
       Dengan adanya kemajuan teknologi manusia dapat menciptakan perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan sehingga dala, kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Dengan IPTEK tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat bermanfaat dalam berbagai bidangm antara lain:
  • bidang pertanian, peternakan dan perikanan
  • bidang kedokteran dan kesehatan
  • bidang telekomunikasi
  • bidang pertahanan dan keamanan

General Education

        General education merupakan pendidikan yang berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan hidupnya. General education pun merupakan program pendidikan yang membina dan mengembangkan aspek kepribadian siswa dan mahasiswa.
        Yang melatarbelakangi lahirnya general education adalah reaksi terhadap kecenderungan masyarakat modern yang mendewakan produk teknologi dan cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan sebagai akibat dari produk sistem pendidikan modern yang sekular, yaitu: pendidikan yang mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan.




Selasa, 10 Januari 2012

Peradaban

       Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Peradaban asal kata adab artinya akhlak, kesopanan atau kehalusan budi pekerti. Ada beberapa pendapat tentang arti peradaban, diantaranya:
  • Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans from other species.
  • Damono, 2001 menyatakan adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
  • Fairchild, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
  • Kontjaraningrat (1990:182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
  • Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya

Keadilan

        Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah dimana kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
      Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakn tugasnya dengan baik. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan menjalankan kewajiban.
        Keadilan dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
  1. Keadilan legal atau keadilan moral
  2. Keadilan distributif
  3. Keadilan komutatif

Cinta Kasih

       Menurut kamus bahasa Indonesia W.J.S Poerwadarminta, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr. sarlito adalah cinta memiliki 3 unsur yaitu:
  1. keterikatan
  2. keintiman
  3. kemesraan
        Menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya management cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang.
        Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Stratifikasi Sosial

        Stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokkan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Menurut A. Sorokin stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis). Menurut Drs. Robert M.Z. Lawang, stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan privilese dan prestise.
        Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Status yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat dengan suatu usaha (achievement status) dan ada yang didapat tanpa suatu usaha (ascribed status).
        Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan masyarakat, juga dapat dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama. Faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial dapat tumbuh dengan sendirinya adalah kepandaian, usia, sistem kekerabatan, dan harta dalam batas-batas tertentu.

Senin, 09 Januari 2012

Modernisasi

         Ada beberapa pengertian modernisasi dari beberapa pakar, di antaranya:
  1. Menurut Wilbert E Moore, modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjdai ciri negara barat yang stabil.
  2. J. W school, modernisasi adalah suatu transformasi, suatu perubahan masyarakat dalm segala aspek-aspeknya.
        Berdasarkan pada dua pendapat di atas, secara sederhana modernisasi dapat diartikan sebagai perubahan masyarakat dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern dalam seluruh aspeknya. Bentuk perubahan dalam pengertian modernisasi adalah perubahan yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasa diistilahkan dengan social planning.
        Dalam kehidupan modern tercermin:
  • alam pikiran rasional
  • ekonomis
  • efektif
  • efisien
menuju kehidupan yang makin produktif.

Masalah Sosial

       Menurut Soejono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada.
       Sebuah masalah dikatakan sebagai masalah sosial apabila bersangkutan dengan hubungan antar manusia dan mengganggu keutuhan masyarakat. Pada dasarnya, masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Penyebab masalah sosial diklasifikasikan dalam 4 kategori, antara lain:
  1. Faktor ekonomi : kemiskinan, pengangguran, dll.
  2. Faktor budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
  3. Faktos biologis : penyakit menular, keracunan makanan, dll.
  4. Faktor psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, bunuh diri, dll.
       Salah satu penyebab utama timbulnya masalah sosial adalah pemenuhan akan kebutuhan hidup (Etzoni, 1976). Artinya jika seorang anggota masyarakat gagal memenuhi kebutuhan hidupnya maka ia akan cenderung melakukan tindak kejahatan dan kekerasan. Jika hal ini berlangsung terus-menerus maka akan menyebabkan dampak yang sangat merusak seperti kerusuhan sosial.

Manusia sebagai Makhluk Psikologi

       Manusia adalah makhluk psikologi yang memiliki bawaan universal, unik dan terus dikaji oleh para ahli humaniora. Manusia adalah insan bila dilihat dari sudut pandang psikologinya. Manusia disebut insan dalam bahasa arab menunjuk manusia sebagai makhluk psikologi. Kata insan berasal dari tiga asal kata, yaitu:
  1. Uns, bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak
  2. Nasa yanusu, bermakna terguncang, stress
  3. Nasiya yanasa, bermakna lupa
       Maka definisi manusia bila ditinjau dari sisi psikologinya adalah makhluk yang memiliki harmoni jiwa, cinta, benci, jinak, terkadang stress dan sering lupa.
       Kita mungkin sering mendapati manusia dalam dua bentuk, yaitu:
  1. Manusia baik
  2. Manusia jahat

Manusia sebagai Mahluk Individu

        Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti "tak terbagi", jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
        Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda dengan hewan. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun.
        Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakana kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri, Ia memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.

Manusia sebagai Makhluk Sosial

       Manusia sebagai makhluk individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.
       Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
       Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
  1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
  2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
  3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
  4. Potendi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Minggu, 08 Januari 2012

Manusia sebagai Makhluk Ekonomi

       Istilah "ekonomi" berasal dari kata Yunani Oikos yang berarti "keluarga, rumah  tangga" dan nomos atau "peraturan, aturan, hukum", dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga".
       Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masakah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.
       Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukkan kedudukan manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus).
       Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara efektif, serta memperhatikan kelestarian lingkungan.

Manusia sebagai Makhluk Politik

Sebagai makhluk politik manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan. Allah SWT telah memberikan watak agresif yang alami bagi setiap makhluk.

Manusia diberi kemampuan berpikir. Dengan akalnya manusia bisa mempertahankan hidupnya. Maka dari itu, timbulah suatu cara agar manusia dapat memenuhi keinginannya dan bisa bersaing mengalahkan orang lain yang dinamakan dengan politik. Dengan politik manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia tidak lepas dari yang namanya politik, maka dari itu manusia dinamakan sebagai makhluk politik.

Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya.